Mengganti nama merek adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk mengganti nama atau identitas merek yang sudah ada dengan yang baru. Hal ini bisa dilakukan karena berbagai alasan, seperti perubahan arah perusahaan, rebranding, atau agar merek lebih mudah dikenali dan relevan dengan pasar yang lebih luas.
Proses Mengganti Nama Merek:
-
Evaluasi Alasan Penggantian:
- Rebranding: Perusahaan ingin memperbarui citra merek mereka untuk menarik konsumen baru atau mengubah persepsi pasar.
- Masalah Hukum: Misalnya, nama merek sebelumnya terlibat dalam sengketa hukum atau sudah digunakan oleh perusahaan lain.
- Perubahan Strategi Bisnis: Perusahaan yang mengubah produk atau pasar mereka mungkin ingin mengganti nama merek untuk mencocokkan dengan arah bisnis baru.
- Nama Merek yang Tidak Efektif: Nama lama mungkin sulit diingat, tidak relevan, atau tidak sesuai dengan nilai perusahaan.
-
Penelitian Nama Baru:
- Kesesuaian dengan Identitas Perusahaan: Nama baru harus mencerminkan visi, misi, dan nilai perusahaan.
- Ketersediaan Domain dan Hak Merek: Periksa apakah nama baru tersedia untuk didaftarkan sebagai merek dagang dan apakah domain website dengan nama tersebut juga tersedia.
- Kemudahan Pengucapan dan Pengenalan: Nama merek baru sebaiknya mudah diingat, mudah diucapkan, dan tidak membingungkan konsumen.
-
Pendaftaran Merek: Setelah nama baru dipilih, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan merek tersebut ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) atau badan yang berwenang di negara terkait, untuk melindungi nama merek tersebut secara hukum dan menghindari penggunaan oleh pihak lain.
-
Perubahan Identitas Visual: Nama baru sering kali disertai dengan perubahan desain logo, warna, dan elemen visual lainnya untuk mendukung citra merek yang baru.
-
Komunikasi kepada Pelanggan: Mengumumkan perubahan nama merek kepada pelanggan, mitra bisnis, dan publik. Ini dapat dilakukan melalui kampanye pemasaran, siaran pers, atau pengumuman di media sosial.
-
Transisi dan Pemantauan: Mengawasi respons pasar terhadap nama baru dan memastikan bahwa semua materi pemasaran, produk, dan komunikasi bisnis lainnya diperbarui dengan nama merek yang baru.
Contoh Perusahaan yang Mengganti Nama Merek:
- Google yang awalnya bernama “Backrub” pada tahun 1996, kemudian diganti menjadi Google pada tahun 1997.
- PepsiCo yang sempat menggunakan nama merek “Brad’s Drink” pada 1893, sebelum akhirnya berganti menjadi “Pepsi” pada tahun 1898.
- Apple yang awalnya bernama “Apple Computer, Inc.” dan kemudian berubah menjadi “Apple Inc.” pada tahun 2007 untuk mencerminkan perubahan mereka dari perusahaan yang fokus pada komputer menjadi perusahaan teknologi yang lebih luas.
Mengganti nama merek bukanlah keputusan yang ringan, karena ini dapat memengaruhi citra perusahaan dan hubungan dengan konsumen. Oleh karena itu, penting untuk melakukan perencanaan yang matang dan riset pasar sebelum melaksanakan perubahan nama merek.
« Back to Glossary Index